2011, Lapan Bonceng India Luncurkan Satelit ORARI

2011, Lapan Bonceng India Luncurkan Satelit ORARI

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Adi Sadewo Salatun memastikan bahwa satelit ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia) akan diluncurkan pada 2011.

Saat dikonfirmasi Okezone, Sabtu (7/11/2009), Adi menyebutkan peluncuran satelit ORARI harus menunggu hingga 2011 karena membonceng roket milik India.

"Satelit ORARI akan diluncurkan pada 2011 dengan membonceng roket yang diluncurkan India," kata Adi.

"Karena keterbatasan dana, roket kita belum bisa dipakai untuk meluncurkan satelit. Maka kita harus membonceng roket India yang diluncurkan pada tahun tersebut," kata Adi.

Selain alasan itu, Adi juga menyebutkan roket India yang akan diluncurkan pada 2011 tersebut akan mengelilingi equator pada 6 derajat inklinasi yang trayeknya persis melewati wilayah Indonesia.

Satelit ORARI dengan berat 60 Kg dan dilengkapi berbagai peralatan canggih ini memiliki fungsi sebagai satelit mitigasi bencana. Adapun biaya yang dikeluarkan untuk peluncuran satelit ini adalah Rp5 miliar.

Lapan bekerjasama dengan ORARI karena organisasi radio amatir tersebut selalu menjadi alat komunikasi alternatif dalam setiap peristiwa bencana besar di Indonesia.

Sebagai contoh, saat peristiwa tsunami di Aceh dan gempa di Padang, Sumatera Barat, ORARI menjadi satu-satunya alat komunikasi tetap mampu beroperasi dan mengabarkan setiap perkembangan yang terjadi.

"Satelit ORARI ini nantinya akan merelay sinyal ke sekira 70.000 anggota ORARI untuk saling berkomunikasi dan menyebarkan informasi saat bencana terjadi." tandas Adi. (rah)

sumber :http://techno.okezone.com/read/2009/11/07/56/273205/2011-lapan-bonceng-india-luncurkan-satelit-orari

Keterbatasan Dana Hambat Lapan Rampungkan Roket

Lapan memiliki banyak target untuk memajukan dunia antariksa nasional. Salah satunya adalah meluncurkan satelit dengan menggunakan roket sendiri. Sayangnya keinginan itu masih belum bisa diwujudkan karena roket peluncur satelit milik Lapan belum rampung.

Hal tersebut pada akhirnya membuat peluncuran satelit ORARI pada 2011 mendatang masih harus membonceng satelit milik asing.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Adi Sadewo Salatun menyebutkan satelit ORARI yang akan diluncurkan untuk kepentingan mitigasi bencana ini harus membonceng roket milik India.

"Karena keterbatasan dana, roket kita belum rampung. Kira-kira 2014 nanti baru akan selesai, itupun belum cukup mumpuni untuk digunakan sebagai roket peluncur satelit," kata Adi ketika dihubungi Okezone, Sabtu (7/11/2009).

Adi menyebutkan, roket Lapan yang diperkirakan akan rampung pada 2014 hanya memiliki berat 50 Kg. Sebagai perbandingan, roket milik India yang akan membawa satelit ORARI memiliki bobot sekira 60 Kg. Selain kekurangan bobot, masih banyak teknologi lainnya yang harus ditambahkan pada roket tersebut agar bisa meluncurkan satelit.

"Antariksa belum prioritas pemerintah. Porsi anggaran untuk bidang teknologi di Indonesia hanya sekira 0,1 persen. Itu pun harus dibagi-bagi lagi dengan lembaga teknologi dan sains lainnya," ujar Adi.

Adi membandingkan, di negara-negara lain anggaran untuk bidang teknologi setidaknya menempati porsi sekira dua persen. Namun di tengah keterbatasan, Adi menyebutkan Lapan terus terpacu untuk mewujudkan ambisi dan mimpi mereka dalam memajukan dunia antariksa nasional.

"Meski tidak menjadi prioritas, namun kami juga terus berjuang mengajukan kepada DPR agar dunia teknologi dan sains, khususnya antariksa, agar lebih mendapatkan perhatian pemerintah," tandas Adi. (rah)