Kamis, 05 November 2009

Papan Gipsum Beracun China Rambah Amerika .............

Papan Gipsum Beracun China Rambah Amerika .............




http://erabaru.net/images/stories/internasional/willis.jpg

Rumah Dengan Mimpi Buruk: (Dari kanan ke kiri) John Willis, isterinya Lori dan anak-anak mereka, Brannon (5) serta Alex (3,5), sedang berada diluar rumahnya yang menggunakan papan gipsum buatan China di Florida, April lalu. (Yelena Bleiman)



Para pemilik rumah terpaksa meninggalkan rumah mereka setelah terserang penyakit akibat papan gipsum beracun dan telah merasa kehilangan harapan, karena bantuan nampaknya sudah tidak memungkinkan.

"Ruas jalan disekitar tempat tinggal kami terlihat seperti kota mati," ujar John Willis, seorang pengacara yang telah meninggalkan rumahnya di Parkland, Florida, April lalu, setelah keluarganya mengalami masalah kesehatan serius. "Setiap orang telah berusaha menemukan cara untuk membeli rumah baru atau melakukan sesuatu namun tak seorangpun yang berhasil."

Willis dan keluarganya terpaksa pindah dan kini sedang menghadapi masalah biaya sewa serta pajak atas rumah mereka yang tidak bisa dijual dan ditempati. Perusahaan asuransinya menolak menangani klaim dan dengan kredit yang melampaui batas kemampuan sehingga ia tidak mampu lagi membeli rumah baru.

"Perkiraan biaya untuk memperbaiki rumah saya mencapai US $ 300.000 lebih," ujarnya. "Ini telah berubah menjadi sebuah bencana - tanpa ada tawaran bantuan apapun."

[Bau Busuk Menyengat: Rumah Willis tampak kosong dengan tanda ] Papan gipsum beracun yang digunakan dalam konstruksi, dikatakan telah mengeluarkan gas korosif yang menyerang pipa tembaga dan merusak kabel AC serta alat-alat listrik lainnya, yang mengakibatkan gangguan kesehatan.

Kekurangan papan gipsum dalam negeri akibat bencana topan Katrina dan Wilma serta lonjakan pembangunan nasional mengharuskan beberapa perusahaan mengimpor lebih banyak papan gipsum dari China. Diperlukan banyak papan gipsum untuk membangun sekitar 60.000 hingga 100.000 unit rumah secara nasional, namun hampir seluruhnya beracun. Dan setengah dari proyek tersebut telah dihentikan.
Rumah Beracun


http://erabaru.net/images/stories/internasional/rumah-willis.jpg



Empat hingga lima bulan setelah pindah ke rumah baru mereka, Desember 2006 lalu, Willis, isterinya Lori dan kedua anaknya mulai menunjukkan gejala penyakit yang Willis gambarkan sebagai "mimpi buruk kesehatan."

Isterinya terserang semacam infeksi sinus parah, yang awalnya ia pikir akibat dari sakit gigi. "Anak kami telah mengalami beberapa masalah yang berhubungan dengan pernapasan---hidung keluar ingus terus, gatal-gatal, mata seperti terbakar---semua gejala yang pernah kami alami pada saat berbeda di dalam rumah tersebut," ujarnya dalam sebuah wawancara.

Yang paling memprihatinkan adalah putera sulung mereka yang ketika itu berusia tiga tahun. Ia terserang batuk akut selama beberapa bulan setelah mereka menempati rumah tersebut, didiagnosa ia mengidap infeksi sinus dan harus minum antibiotik.

Ketika kondisinya memburuk, ia dirawat di rumah sakit selama seminggu dan diberi infus antibiotik. Setelah 10 hari berada di rumah, masih pula diinfus antibiotik, namun infeksi sinusnya terus memburuk dan ia harus menjalani operasi.

"Dokter mengatakan bahwa mereka telah mengangkat sesuatu yang kelihatan seperti karet semen. Ia juga mengatakan bahwa ia tidak pernah melihat benda yang berdampak sebegitu buruk terhadap kesehatan anak sekecil dia," ujar Willis.

Dokternya menanyakan, apakah ada sesuatu di rumah itu yang dapat memperparah kondisi anak tersebut. Willis tidak mencurigai rumah tersebut, yang telah ia tempati kurang dari setahun.

Sebulan setelah pindah ke rumah sewaannya yang baru mereka, seluruh gejala keluhan keluarga lenyap. Ia mengungkapkan, terakhir kali mereka ke rumah itu bau busuk sangat menyengat dan kini, beberapa agen real estate bahkan tidak berani memasuki rumah tersebut.

"Itu adalah rumah impian kami, namun semuanya telah berlalu," ujar Willis. (EpochTimes/sua)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

harap isi ini
:) -->
:D -->
:$ -->
:( -->
:p -->
;) -->
:k -->
:@ -->
:# -->
:x -->
:o -->
:L -->
:O -->
:r -->
:y -->
:t -->
:s -->
:~ -->
:v -->
:f -->
:d -->
:c -->
:z -->

ultimate web translator with flags

Blog Archive